Read with BonusRead with Bonus

DUA PULUH ENAM

“Kamu kelihatan berantakan, sayang,” kata ibuku, tanpa basa-basi saat dia memeriksa penampilanku.

“Terima kasih. Aku juga cinta kamu,” gumamku sambil membiarkan ibu masuk ke pintu depan. Dia mengikutiku naik tangga dan aku sadar, meskipun sudah lewat jam sepuluh pagi, aku masih memakai piyama.

“Se...