Read with BonusRead with Bonus

Bab 64: Telepon

Florence

“Jadi kamu ninggalin aku gitu aja setelah kejadian itu, huh,” gumamku dengan gigi terkatup.

Masuk ke kamar tidurku, aku menutup pintu, butuh waktu untuk berpikir jernih. Pikiran berputar-putar di kepalaku saat aku mondar-mandir, mencoba memahami semuanya.

“Dua minggu, dua minggu,” aku m...