Read with BonusRead with Bonus

Epilog: Bahagia selamanya

Valeria

“Sialan!”

Kata-kata kasar itu menggema di koridor rumah sakit yang setengah kosong. Lututku melemah saat kontraksi datang. Rasa sakit menusukku, membuatku terengah-engah.

Untungnya, sebuah lengan kuat melingkari pinggangku dan menarikku ke dada yang berotot sebelum aku jatuh ke lantai...