Read with BonusRead with Bonus

Bab 224

"Begitu juga kamu," dia menegaskan. "Kamu menghancurkan hatiku."

Kesedihan menyelimuti diriku. "Itu tidak pernah menjadi niatku." Suaraku bergetar.

"Mengapa?"

Aku tahu dia menginginkan kebenaran, tapi dia tidak mendengarkannya dulu, kenapa sekarang?

Di balik penutup mata, aku menutup mata. "Ka...