Read with BonusRead with Bonus

Bab 150

Bab 38

Beban keputusasaannya seakan-akan terasa, tapi bukannya melunak, ekspresinya malah semakin mengeras.

“Cukup,” katanya tajam, membanting gelas ke meja dengan bunyi keras. Dia berdiri tiba-tiba, kursinya berderit di lantai saat dia bangkit setinggi mungkin.

“Jangan lakukan ini,” katanya, sua...