Read with BonusRead with Bonus

Bab 234

Perlahan-lahan matanya berubah. Mereka tidak lagi tampak dingin. Seolah-olah dia melihatku untuk pertama kalinya, dan mulutnya melebar menjadi senyuman penuh. "Kemana sih sifat garangmu bersembunyi?"

Itu saja yang dibutuhkan untuk membuatku meledak. Aku memukul, menendang, lalu menggigit lengannya ...