Read with BonusRead with Bonus

PASAL 141

Pintu itu tertutup dengan keras, dan langkah kakinya semakin menjauh, meninggalkan ruangan dalam keheningan yang mencekam.

Barulah saat itu Arianna membuka matanya, air mata mengalir deras tanpa bisa dikendalikan di pipinya.

Dia menangis tanpa suara, matanya yang terbuka lebar terpaku pada langit-...