Read with BonusRead with Bonus

104 - “Hanya satu malam lagi.”

"Kamu baik-baik saja, sayang?" Ayah bertanya pelan dari seberang meja dapur, menatapku dengan khawatir. Aku hampir bersandar di meja, mulutku terasa kering. "Mau air?"

Aku menatapnya terkejut dan mengangguk, melihat saat dia cepat-cepat memberiku segelas air es. Tapi bahkan saat aku menyesap perlah...