Read with BonusRead with Bonus

165. MILAN COKLAT (POV)

Kerah itu meluncur dengan mahir melalui jari-jari saya, berulang kali, di bawah tatapan saya, tetapi pikiran saya berada di tempat lain. Jauh sekali. Seperti pikiran saya terus tersedot ke dalam lubang hitam dan entah bagaimana kembali langsung ke dia. Kepada Victoria saya — dan kepada bajingan kaya...