Read with BonusRead with Bonus

Bab 258

“Jom.” Aku berkata sambil menariknya perlahan ke arahku.

Dia merintih dan melawan seketika sebelum memelukku erat-erat. Kami berdiri dalam diam, menunggu trauma perpisahan reda. Aku menunggu dia melepaskan diri dahulu, mengikut langkahnya bila dia sudah bersedia untuk bergerak ke pintu depan.

“Kau...