Read with BonusRead with Bonus

Bab 4

Pagi-pagi sekali. Aku terbangun oleh suara camar dan deburan ombak.

Api unggun sudah hampir padam, hanya tersisa bara. Aku perlu menambahkan kayu segera.

Tapi pikiranku pertama kali tertuju pada Emily. Aku membuka mata dan mencarinya...hilang.

Panik mencengkeram dadaku. Lupa dengan api, aku segera b...