Read with BonusRead with Bonus

Bab 172

Dia melepaskan genggaman pada kemaluanku dan menatapku dengan pandangan yang sangat menggoda dan penuh nafsu. Mata kami bertemu, dan rasanya seperti kami sedang berbagi momen intens penuh hasrat.

Dengan senyum licik, dia berkata, "Bodoh, ini cuma pemanasan. Biar nanti lebih mudah buat kamu masuk."

...