Read with BonusRead with Bonus

Bab 143

Saat Alexander mengamati wanita yang terkulai di lantai, air matanya mengalir deras di pipinya, amarah di matanya perlahan mereda. Sebagai gantinya, rasa bersalah mulai merayap masuk, perlahan mengisi kekosongan.

'Apa salah Isabella sebenarnya?' Dia merenung. Dia yang telah berjanji menikahinya, ba...