Read with BonusRead with Bonus

Bab 184

Waktu seperti pisau tajam, terus-menerus mengiris Fiorello sedikit demi sedikit.

Dia tidak memiliki luka di tubuhnya, namun dia dilanda kesedihan yang mendalam.

Setiap menit berlalu, saraf Fiorello semakin tegang dalam antisipasi.

Dokter terus bergegas membawa kantong darah ke ruang operasi, melaku...