Read with BonusRead with Bonus

Bab 42

"Kamu punya hak untuk tetap diam," katanya, dengan senyum sinis di bibirnya, seolah tak pernah memikirkan perasaan orang lain, selalu siap untuk mengorek luka mereka.

"Apa masalahnya?" Alaric mengangkat bahu, mengabaikan suasana tegang. "Orang bilang waktu menyembuhkan semua luka. Sudah bertahun-ta...