Read with BonusRead with Bonus

Bab 18

Kimberly berdiri diam, matanya penuh dengan air mata yang tak bisa ia tahan. Meski begitu, ia menolak menunjukkan kelemahannya kepada Maya. Ia berusaha keras menahan napasnya, mencoba menyembunyikan rasa sakitnya, tapi rasa sakit itu seperti pisau yang tanpa ampun merobek hatinya.

Sebelumnya, Kimbe...