Read with BonusRead with Bonus

Bab 145 Hanya Mimpi

Aku memeluk putriku erat-erat, tubuh kecilnya bergetar dalam pelukanku seperti bunga rapuh yang terjebak dalam badai. Jantungku berdegup kencang, dan setiap langkahku memercikkan air, memaksaku untuk bergerak lebih cepat. Hujan mengaburkan penglihatanku, tapi aku tidak bisa berhenti. Aku tahu sekelo...