Read with BonusRead with Bonus

Bab 23

Elizabeth menatap langit malam yang penuh bintang, merasakan dinginnya embun di wajahnya. Dia bahkan tidak sadar kapan dia mulai menangis, tetapi air mata mengalir di pipinya. Mungkin dia sudah berada di ambang kehancuran sejak lama, dan baru malam ini, setelah serangkaian panggilan telepon, dia akh...